As bombs start dropping in Syria and Iraq, the world is once again being asked to cower in fear of a shadowy terror group that most people hadn't heard of just a few months ago.
But even the most cursory examination of ISIS's past, its connections, and the actors populating it reveal a very different story than the one we are being asked to believe in.
Fake terrorists. Foreign backers. False flags. Meet the new boogeyman, same as the old boogeyman.
4 comments:
Protokol 2 Yahudi
Zionis akan menciptakan perang dan menjaga tetap berlanjut seraya tetap mengendalikannya agar tidak meluas. Yahudi akan menarik dan menggali keuntungan. Zionis akan memilih dan mendukung tokoh-tokoh pemimpin yang tidak berpengalaman, bodoh, dan tidak memiliki wawasan luas sebagai presiden atau pemimpin negara, agar kekuatan dan lobi Yahudi tetap bids mempengaruhi dan mengontrolnya. Zionis akan menciptakan situasi di mana para Goyim, manusia di luar bangsa Yahudi, selalu berada dalam kondisi membutuhkan mereka dalam peperangan.
Media harus digunakan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik. Dan Zionis menyebutnya sendiri, “Sesungguhnya kita sudah berhasil dengan gemilang. Kemenangan ideologi kita sudah tercapai dengan terbaginya manusia pada pemikiran-pemikiran yang lahir melalui otak Darwin, Karl Marx, dan Nietsche. Pikiran-pikiran mereka mampu menggerakkan masyarakat di dunia”. Meski kemenangan sudah ada di tangan Zionis, dengan senjata media dan informasi, Zionis akan terus bergerak di bawah tanah dan tidak menunjukkan diri.
It's "bogeyman", dude, not "bogeyman(sic)"...
Anyway, are you positing that Osama bin Laden, Ayman al-Zawahiri etc are all patsies and dupes of the US & a shadowy cabal?
It doesn't say much for their intelligence if they fell for this alleged conspiracy.
Also, it is alleged that shortly after the end of the Iran-Iraq War, a American lady ambassador visited Saddam Hussein and gave him the impression that America would have no objection if he moved against Kuwait. This started the lst Iraq War.
/// a American lady ambassador visited Saddam Hussein and gave him the impression that America would have no objection if he moved against Kuwait. ///
Madeleine Albright - not so bright.
Post a Comment